Otonomi News

Home
0tda
Rileks
Berita Dunia
Sosok
Pendidikan
arsip
Bisnis Hari ini

Berita Dunia

Ketua Fraksi PAN DPR, Abdillah Toha:

Bantuan Untuk Bencana Aceh Harus Dikendalikan Pemerintah Indonesia

 

Jakarta, Otonominews,-Musibah ini bukan ukuran Nasional tapi sudah merupakan ukuran Internasional. Saat ini setelah melakukan tanggap darurat bantuan untuk gempa dan badai tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), kita memasuki tahapan rekonstruksi. Bantuan yang datang dari berbagai penjuru dunia, termasuk juga dengan adanya komitmen-komitmen dalam membantu Aceh. Meski bantuan berdatangan tapi masih ada masalah penting yaitu bagaimana cara mengelola dan mengkoordinasi bantuan tersebut secara efektif sehingga sampai ke tempat sasaran, dan pada saat yang sama bagaimana menghindari kebocoran-kebocoran.

 

Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi PAN DPR Abdillah Toha kepada wartawan saat menyampaikan pesan awal tahun 2005 di Bebek Bali Kafe Jakarta (8/1). Menurutnya, awal tahun yang penuh duka akibat bencana dan gelombang tsunami di Banda Aceh dan Sumut menjadi perhatian tidak saja di dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Termasuk adanya bantuan tenaga-tenaga asing, seperti tentara-tentara dan Marinir-marinir yang datang dari Amerika, New Zeland, Singapore, Malaysia dsb.

 

“Kami berpendapat  menerima adanya bantuan-bantuan itu tapi juga kami ingin mengingatkan kepada Pemerintah Indonesia  bahwa kendali dari pengelolaan bantuan itu sedapat mungkin harus ada ditangan Pemerintah Indonesia dengan membuat organissi yang kuat dan wewenang yang cukup besar,”ungkap Abdillah Toha seraya menyatakan, kenapa harus dikendalikan Pemerintah Indonesia? Abdillah hanya mengingatkan agar bantuan-bantuan yang masuk berupa dana dan personel-personel termasuk tentara yang ada di Banda Aceh dan Sumatera Utara menghindari jangan sampai dengan bantuan asing itu dapat mengancam kedaulatan republic Indonesia, artinya kita harus tetap waspada. (harun)       

shanghai2003.jpg

The 2003 Shanghai Technical Equipment & Commoditeis  Exibition: 

Ajang Dan Peluang Dapatkan Produk Teknologi Berkualitas

Jakarta, Otonominews,- "Event The 2003 Shanghai E&C Exibition" yang baru saja dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional Deperindag, Diah Maulida berjalan singkat namun meriah. Pembukaan yang dihadiri kedua pengusaha Shanghai-Indonesia tersebut lebih membuktikan tekad dan semangat bagi Shanghai untuk bermitra dengan Indonesia dalam hal perekonomian dan perdagangan, dan  bukan lagi wacana dan isapan jempol belaka tapi merupakan wujud nyata bagi kedua negara guna memperbaiki perekonomian negara masing-masing.

"Yang lebih penting, event saat ini merupakan ajang dan peluang yang cukup baik bagi para pengusaha kita untuk mengadakan pertemuan-pertemuan dengan pengusaha dari Shanghai khususnya peluang memperoleh produk teknologi yang berkualitas,"kata Maulida saat meyampaikan sambutan di depan exibitor, pengusaha, undangan dan insan pers.

Ia juga menambahkan bahwa Shanghai yang merupakan pusat perdagangan, industri dan perekonomian di Cina pada acara pameran 23-27 September itu akan menampilkankan produk-produk unggulannya yang berkualitas sehingga kita bisa menimba pengalamannya yang sangat bagus itu.

Barang-barang dan mesin-mesin yang berteknologi dari Shanghai serta hubungannya dengan perusahaan di Indonesia sebenarnya cupuk banyak. Diantaranya; Shanghai Mitsubishi Elevator, Shuangling Air Conditioner, Mesin dan alat-alat listrik,  alat-alat kedokteran serta suku cadang mobil dan bahan baku dan barang jadi kosmetik serta produk lainnya.

Tampak hadir dalam pembukaan tersebut antaranya; Duta Besar Cina untuk Indonesia Mr. Lu Shu Min, Penasihat Perhimpunan Tionghaoa Indonesia Mayjen(Purn.) Kuntara, Sekjen Kementerian BUMN, Bacelius Ruru, SH, LLM, Ketua Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial Budaya Indonesia-Cina, Prof. Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono, serta Pengusaha Cina di Indonesia dan Bos Argo Pantes Te Ning King . 

Sementara itu Duta Besar Cina untuk Indonesia, Mr. Lu Shu Min mengatakan dalam sambutannya, dibawah kerjasama kedua negara (Indonesia-Cina) merupakan kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan. "Kami juga mengharapkan kerjasama di bidang energi, teknologi, pertanian-perikanan yang selama ini sudah berhasil dan berkembang dengan pesat terus kita tingkatkan untuk masa-masa yang akan datang,"tuturnya dengan penuh harap. (HRN)

 

Sunset on Winter Woods

Pameran Barang-barang Komoditas Shanghai 2003

Shanghai Terus Jajaki Pasar Indonesia

Jakarta, Otonominews,- Pameran Alat-alat teknologi Shanghai 2003 (24-27 September 2003) merupakan yang kedua kalinya diadakan setelah acara yang sama meraup sukses pada tahun 2002. Bahkan menurut data Komite perdagangan dan perekonomian Shanghai, lebih dari 50 perusahaan yang hadir waktu itu, 5000 pengunjung terserap serta 60% transaksi sukses dilakukan.

"Indonesia punya potensi pasar yang sangat besar dan kami akan memperluas lagi,"ungkap Wang Qing Jiang  ketua delegasi dari Komite Perdagangan dan Perekonomian Luar Negeri Shanghai saat Jumpa pers di Jakarta (23/9/2003) kemarin.

Menurutnya, Shanghai dan Indonesia sama-sama tergolong negara yang masih berkembang, Shanghai merupakan daerah terbesar pertama di RRC dan Indonesia juga memiliki penduduk hampir sama besarnya dengan RRC.  "Dengan kerjasama ini kita saling kenal lebih jauh dan menjajaki kemungkinan untuk bergerak maju bersama antara kedua negara,"kata Wang dengan membeberkan kerjasamanya di bidang perekonomian, perdagangan dan teknologi.

Sementara untuk tahun 2003 ini pameran barang dan alat alat teknologi Shanghai menghadirkan tak kurang dari 130 orang serta  63 perusahaan dengan luas lokasi pameran 2000 meter2 bertempat di Pekan Raya Jakarta. Dari 63 perusahaan tersebut terdapat 10 perusahaan berskala besar misalnya; Word Best Group Company, Shanghai Medicine and Pharmaceutical Group Co dll.

Wang Qing Jiang juga mengatakan pameran kali ini banyak didominasi oleh barang-barang farmasi, industri  alat-alat kedokteran, percetakan dan sebagainya. "Kami berharap dengan adanya alat-alat terbaru Shanghai ini kerjasama Indonesia-Shanghai  lebih erat dan pada akhirnya Investor kami atau sebaliknya sama-sama menamkan investasinya untuk kemajuan kita bersama,"imbuh Wang Qing Jiang yang pada pameran ini membawa dua investor untuk sektor parmasi dan infra struktur jalan.

Sementara itu Chairman dari Shang Hai Fesco Internasional Exibition & Advertising Co. Ltd. MA Zhi Cheng mengatakan bahwa hambatan dan kendala hubungan antar pengusaha pemerintah Indonesia dengan RRC (Shanghai) hanya berkisar pada masalah waktu, tempat, SDM dan iklim usaha Indonesia yang memungkinkan. "Kalau keempat hambatan itu sudah diketahui maka hubungan antara kita akan lancar,"paparnya kepada pers.

Penjajakan kerjasama lewat pameran perdagangan ini, menurut Hengki Iriawan,  sebenarnya bukan satu-satunya  sebab bisa lewat kebudayaan dan pariwisata. "Kali ini memang tujuannya bukan sekedar pameran tapi lebih dari itu adalah mencari investasi di Indonesia dan menjajaki adanya proyek-proyek,"tegas Chairman PT Peraga Nusantara Jaya Sakti itu.

Hengki juga mengatakan bahwa saat ini Shanghai sedang menjajaki proyek pharmasi industri dan infrastruktur proyek khususnya pembangkit tenaga listrik di Indonesia sedang di bidang lain masih terus dilihat kemungkinannya. 

Kemajuan perekonomian Shanghai sebagai kota pusat perekonomian terbesar di RRC memiliki PDB pada 2002 sebesar 65,2 miliar dolar AS dengan PDB rata-rata 4900 dolar AS per kapita dan selama 11 tahun Shanghai mengalami kenaikan PDB sebanyak 2 digit.

Pada 13 tahun terakhir  yakni 1990-2002 ekspor pelabuhan Shanghai tergolong meningkat sangat tinggi yaitu sebesar 15% dari seluruh RRC pada 1990 mmenjadi 23% pada 2002. Bahkan total ekspor impor Shanghai pada 2002 mencapai 142,5 miliar dolar AS, yakni meningkat sebesar 18% dari tahun sebelumnya. Diantaranya; total impor 60,7 miliar dolar AS, meningkat 16%, sedang total ekspor 81,8 miliar dolar AS, meningkat 20%.  

Sedangkan perkembangan angka kemajuan dari perekonomian Shanghai serta penanaman modal asing (PMA) dan hubungan perdagangan dan perekonomian dengan Indonesia  juga memiliki angka yang juga signifikan sehingga tepat jika Shanghai terus menjajaki kemungkinan kerjasama investasi dengan Indonesia, karena memang prospeknya ke depan sangat kondusif dan cerah. (HRN).    

 

        

Target

Solusi Penanggulangan Ketidakpastian Keamanan Versi LAN

 

Jakarta, Otonomi News,- Serangkaian tindak peledakan bom yang terjadi di tanah air membuat bangsa Indonesia terus  menahan duka yang berkepanjangan. Terakhir peristiwa di Hotel JW Marriot awal Agustus 2003 kemarin yang telah merenggut  puluhan  korban tidak bersalah serta ratusan lainnya luka-luka.

 

Aksi terorisme yang terjadi di tanah air semakin membuat citra negatif bagi bangsa Indonesia. Pantas bila hal tersebut  menjadi salah satu topik pada Forum Dialog Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang diadakan pada 26 Agustus 2003 di Jakarta. Forum tersebut untuk mencari solusi menyangkut strategi pengamanan partisipatif lingkungan masyarakat, aparatur dan dunia usaha di bidang pelayanan public.

 

Penekanan dalam forum itu membincangkan tentang akibat tindakan terorisme. Menurut perkembangan yang terjadi ternyata terorisme pada akhirnya menimbulkan dampak sangat luas, bukan  hanya menyangkut  hilangnya rasa aman dalam masyarakat, tapi lebih daripada itu peristiwa dahsyat yang menghancurkan tersebut memberikan dampak yang signifikan bagi stabilitas politik, ekonomi, sosial budaya dan utamanya keamanan. 

 

Menurut LAN, Pemerintah sebagai salah satu stakeholder utama, merupakan pihah yang paling bertanggung jawab atas terjadinya musibah kemanusiaan ini. Yang perlu dipikirkan kemudian adalah bagaimana prosedur penanggulangannya yang antaranya  penanganan bagi para korban, serta langkah antisipatif apa yang harus diformulasikan oleh Pemerintah, melalui penerapan kebijakan-kebijakan agar peristiwa serupa dapat dieliminier .

 

Melalui forum Dialog LAN ini diharapkan bisa memberikan penjelasan dan informasi kepada masyarakat tentang ketidakpastian situasi keamanan paska insiden peledakan bom di Hotel JW Marriot tersebut, termasuk juga penjelasan tentang prosedur tetap penanggulangan dari berbagai sisi sector kompeten, khusunya dengan membangun kewaspadaan mandiri melalui managemen partisipasi keamanan dari masing-masing komponen dan sector terutama sektor bisnis, Pemerintah dan masyarakat terhadap ancaman terorisme. (M. Fadli).

 

 

Free Trade Zone Amerika-Singapore Merugikan Indonesia

Jakarta, Otonominews,- Seperti kita ketahui beberapa waktu yang lalu pemerintah amenrika dan Singapore mengadakan perjanjian yang dikenal dengan free trade agreement. Apa dampak perjanjian itu bagi Batam? Tentu sudah jelas, inti dari perjanjian tersebut adalah setiap barang yang dikirim dari Singapore ke Amerika atau sebaliknya barang yang akan dikirim dari Amerika ke Singapore tidak dikenakan bea masuk atau bebas bea masuk. Dampaknya jelas merugikan Indonesia terutama Batam.

Pendapat ini dikemukakan oleh Heri Mulyono, seorang Pengusaha,  yang kini banyak meyoroti tentang Batam. "Ini juga sudah jelas sangat merugikan Indonesia, khususnya barang-barang yang dikirim dari Batam tidak akan bias bersaing di pasaran Singapore,"ungkap Heri Mulyono menanggapi agreement Singapore-USA yang dinilainya sangat tidak kondusif bagi Indonesia.

Sebab, menurut Heri Mulyono, ketika ada perjanjian antara Singapore-USA maka dampaknya akan dapat mematikan industri yang ada di Batam dalam jangka panjang.

Apa pasalnya? Karena barang-barang yang akan dikirim ke Amerika secara langsung akan dikenakan bea masuk dengan segala proseduralnya. "Jadi barang-barang Indonesia yang akan masuk harus melalui Singapore dan juga harus diberi label Made In Singapore,"kata Heri kepada pers (20/7/2003).

Karena menguntungkan Singapore dan merugikan Indonesia, tambah Heri  kita bias membayangkan barang yang dibuat di Batam tapi dijual melalui Singapore dan di diberi label di Singapore lagi, sungguh sangat merugika kita. "Batam hanya sekedar dijadikan Bonded Zone dan tak perlu menjadi Free Trade Zone,"imbuhnya dengan penuh semangat namu prihatin.

Ia juga menambahkan, bahwa jika Batam menjadi Free Trade Zone,  Singapore akan merasa tersaingi, makanya Batam sengaja dijadikan hanya sebagai tukang jahit yang labelnya dibuat di Singapore. "Jika system ini masih berlaku di Batam maka investor tak akan masuk ke Batam sementara Singapore berkuasa dan leluasa untuk mengontrol,"tegas Heri seraya mengingatkan bahwa Singapore akan berkepentingan mengokohkan dominasinya sebagai negara adidaya ekonomi di Asia Tenggara.(Zohiri/h).

ditanew.jpg

HUE 2003  Sebagai Ajang Komunikasi  Travel Smart

Saudi Arabia Minta Indonesia Tindak Tegas Penerima Kontrak Fiktif

Jakarta, Otonominews,- Hajj And Umrah Exibition  (HUE) 2003 meski kurang semarak, tapi tetap  bertujuan  agar komunikasi travel smart terus berjalan, terutama antara pihak perusahaan penyelenggara haji dan umrah Indonesia dengan  travel agent dari timur tengah khususnya  Saudi Arabia,  yakni berupa pelayanan hotel, reservasi penerbangan, bank dan lain-lain.

Di tengah proses itu tidak seluruhnya mulus, namun  ada  saja faktor- faktor  kebijakan dan praktis  pelaksanaan umrah yang  harus diperhatikan. Diantraranya pelayanan yang kurang bagus, masalah komunikasi dengan sesama travel agent serta adanya pelanggaran  

Kurangnya pelayanan haji dan umroh dari perushaan penyelenggara  lebih karena disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara perusahaan penyelenggara haji dan umroh Indonesia dengan pihak travel agent atau hotel di Saudi Arabia, sehingga apapun peraturan yang dikeluarkan dari kementrian haji Saudi Arabia tidak dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan. 

"Penyelenggaraan Travel Smart yang telah diselenggarakan pada 2002 belum ada peraturan tentang jaminan,"kata Ditta Rachmawati saat jumpa pers usai pembukaan Hajj and Umrah Exibition 2003 di Jakarta (22/4) kemarin.

Dengan adanya peraturan baru dari kementrian haji Saudi Arabia untuk pengurusan visa umroh, Ditta mengatakan bahwa  regulasi baru tersebut diharuskan travel agent Indonesia mempunyai kontrak dengan salah satu travel agent  di Saudi Arabia.

"Jadi travel agent di Indonesia hanya boleh memiliki satu kontrak  dengan travel agent di Saudi Arabia yakni untuk processing visa atau visa umroh, serta untuk pengurusan reservasing hotel dsb,"jelas Ditta mengantisipasi peraturan baru tersebut.

Ia menambahkan bahwa dengan perjalanan ibadah umroh dan haji kita, kami terbetik niat untuk selalu menyambung tali kerjasama antara travel agent Saudi Arabia dengan travel agent Indonesia. "Karena itu, kita mencoba mengadakan travel smart, yaitu  exibition  kedua kalinya,"tutur Dierktur Utama PT Lamtri Utama yang sekaligus juga organizer  acara itu.

Pelaksanaan umrah memang kebanyakan diselenggarakan oleh perusahaan swasta namun Pemerintah sebagai pengontrol. Sehingga dengan adanya peraturan baru  dari pemerintah Saudi Arabia tersebut pihak agent dari indonesia  diharapkan bisa terlindungi, diantaranya adanya jaminan 3000 real seperti disebutkan dalam peraturan baru itu.

Jaminan itu merupakan jaminan untuk jamaah umroh berupa semua pelayanan mulai keberangkatan hingga  kembali ke Indonesia. Maksud adanya peraturan ini supaya mereka tidak  melebihi dari jaminan itu (over stay). Peraturan ini adalah berasal dari kementrian haji Saudi Arabia bukan dari pihak penyelenggara (proveder), dan peraturan baru itu berlaku sejak dikeluarkan yakni  pada 2003 ini.  

Kepada pers pihak proveder dari Saudi Arabia, Global Arabian For Modern Application  LTD (GAMA), Hani Al-Attas,  mengatakan  pembayaran dalam pengurusan visa dan reservasi hotel dilakukan  melalui elektronik payment  dengan menunjuk kepada salah satu bank yang ada di Saudi Arabia.

"Penyelenggaraan model ini berikut jaminannya bukan untuk haji tapi umroh. Kalau haji kita tahu bahwa jaminannya dulu  sebesar 500 dollar, karena yang bertanggung jawab adalah pihak departemen agama. Sedangkan  umroh yang bertanggung jawab adalah travel agent yang ada di Saudi Arabia,"tambah Ditta.

Karena pada tahun 2002 belum diberlakukan peraturan tentang jaminan itu maka ketika sampai haji, jamaah haji yang sedang umroh itu  sekitar 2000-an jamaah  mengalami keterlantaran. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Saudi Arabia menentukan jaminan 3000 real.

"Apalagi untuk overstay, para jemaah akan berpikir, karena  yang menjamin bukanlah pihak penyelenggara  tetapi juntru jemaah itu sendiri,"tegasnya dengan menyatakan bahwa bagi travel agent sendiri  sebagai pihak penyelenggara dikenai bank garansi sebesar 1000 real. 

Kontrak Fiktif 

Menaggapi masalah rekomendasi fiktif,  Ditta menjelaskan pengalamannya menjalankan travel agent. Kalau tak salah tangkap, kata Ditta, bahwa hotel yang mengeluarkan rekomendasi fiktif itu juga harus dikenakan sanksi dari kementerian haji Saudi Arabia dan menteri dalam negeri.

"Untuk itulah pihak Saudi Arabia meminta kepada menteri agama Indonesia untuk memberikan sangsi juga bagi penyelenggara kita yang menerima kontrak fiktif itu,"ujar Ditta yang saat itu didampingi Hani Al-Attas sebagai proveder  dari Saudi Arabia. Memang kita lebih baik berhati-hati dari kontrak fiktif yang sangat beresiko itu. (Laporan: Wartawan Otonominews)             

mukti.jpg
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Drs. Abdul Mu'thi MEd, ( foto: Koran Tempo )

 

 

Pernyataan PP. Pemuda Muhammadiyah:

Setelah Irak,  Jangan Coba-Coba Amerika Nyerang  Negara Lain

 

Jakarta, Otonominews,- Spekulasi akan ada lagi target penyerangan Amerika Serikat ke negara lain setelah Irak,  ini terus berlangsung, meski secara militer serangan koalisi pimpinan Amerika Serikat ke Irak tersebut belum tuntas. Bagdad kita tahu belum menyerah begitu saja walau keadaannya sudah lumpuh total, rakyat irak yang kini kebingungan siapa pemimpin mereka sejak Bagdad jatuh. Simbol-simbol kekuasaan Saddam telah dirobohkan, sementara Presiden Saddam dan  orang dekat sekitarnya juga raib entah ke mana.

 

Dari spekulasi tentang masa depan negara 1001 malam pasca perang ini, PP Pemuda Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi kepemudaan memberikan pernyataan yang disampaikan  langsung oleh Ketua Umumnya, Drs.Abdul Muthi, Med, kepada pers di kantor Menteng Raya 62 Jakarta (10/4) kemarin. Sebelumnya, Abdul Mu'thi  mengatakan telah bertemu dengan beberapa Duta Besar yang terkait dengan krisis Irak, yaitu; Dubes Irak (Naji MA-Hadithi) , Inggris (Richard Gozney),  Australia (Alexander Downer) dan Amerika (Ralph L. Boyce) .

 

Menyikapi krisis Irak ini, tutur Mu'thi,  PP Pemuda Muhammadiyah memang mengambil langkah berbeda dengan organisasi atau elemen lainnya, yakni lebih bersifat diplomatic daripada bersifat demonstratif. Tapi intinya sama, menolak perang. Kepada empat dubes itu PP Pemuda Muhammadiyah menyampaikan sikap tegasnya,  yaitu pada  prinsipnya dengan alasan apapun kami dari Pemuda Muhammadiyah  tidak bisa memberikan persetujuan dan pemahamannya terhadap aksi Amerika dan sekutunya di dalam menyerang Irak.

 

Menurut Mu'thi, Pemuda Muhammadiyah memiliki prinsip dan perhatian yang tinggi  terhadap reaksi reaksi selama ini yang barangkali cukup emosional dari masyarakat  Indonesia  harus dipahami sebagai reaksi yang secara rasional mencerminkan ikatan emosional antara masyarakat Indonesia dan  masyarakat Irak. "Dan secara lebih luas, sebenarnya itu menunjukkan komitmen bangsa Indonesia terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan dan perdamaian dunia,"tegas Muthi  yang didampingi tiga staf personil PP Pemuda Muhammadiyah.

 

Namun demikian, ia menambahkan,  hasil pertemuan terakhir dengan ketiga Duta Besar tersebut, ternyata mereka memberikan penghargaan setulus-tulusnya kepada bangsa Indonesia yang memiliki komitmen terhadap masalah-masalah kemanusiaan dan perdamaian dunia. "Mereka juga mengatakan sangat bisa memahami perasaan rakyat Indonesia  karena  demo-demo yang dilakukan, khususnya oleh umat islam dan elemen masyarakat indonsia lainnya itu sangat didengar dengan baik oleh masyarakat Inggris, Amerika dan Australia,"tutur Muthi menirukan pendapat ketiga Duta Besar yang sangat berperanan dalam krisis Irak tersebut.

 

Bahkan, mereka memuji demo yang pernah dilakukan seperti aksi sejuta ummat di Jakarta beberapa waktu lalu itu , kata mereka  dilaksanakan oleh Indonesia sebagai negara yang demokratis dan  dengan cara yang demokratsi pula. Terlepas adanya penghargaan dan pujian dari ketiga negara itu, yang jelas, persoalan krisis Irak  apalagi  kini Bagdad sudah benar-benar porak poranda akibat serangan tangan Amerika dan sekutunya, adalah masih merupakan kesedihan kita bersama sebagai bangsa yang mencintai perdamaian dan kemanusiaan.

 

Dalam konteks situasi terakhir setelah jatuhnya ibukota Irak- Bagdad, Pemuda Muhammadiyah  bertemu dan menyampaikan  tiga hal penting kepada Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia (Ralph L. Boyce) . Yaitu, Pertama, sangat mendesak Amerika Serikat supaya setelah Irak  ini tidak ada lagi perang, tidak ada lagi penyerangan kepada negara lain atas dasar dan dengan alasan apapun.

 

Kedua, pemerintah Amerika Serikat harus bertanggung jawab terhadap proses rehabilitasi dan rekonsiliasi yang terjadi di Irak, baik dari segi fisik maupun politik. Sebab bagaimanapun juga  saya kira Irak  sekarang ini dalam keadaan hancur berantakan.

 

Ketiga, kami minta kepada Pemerintah Indonesia untuk lebih berperan aktif di dalam proses diplomasi di luar negeri, khususnya bekaitan dengan pembentukan kekuatan baru sebagai penyeimbang dari kekuatan Amerika serikat yang sekarang  hancur dan tidak ada  tandingannya .

 

Pemerintahan Transisi dan Aksi Terorisme  Pasca Perang Irak

 

Dalam pertemuan PP Pemuda Muhammadiyah dengan Dubes America  sempat dipertanyakan tentang pemerintahan Irak pasca perang. Abdul Mu'thi mengatakan bahwa pemerintahan transisi itu memang harus segera dibentuk dan harus melibatkan PBB secara kelembagaan.  "Kami tidak mungkin melakukann itu sendiri dan harus melibatkan teman-teman di Eropa, misalnya Soviet, Inggris, dan beberapa negara lain termasuk  Jerman dan Prancis,"jelas Ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah  yang  asli Jawa Tengah ini  mengulangi pernyataan Sang Dubes Negeri Paman Sam itu.

 

Tentang  kemungkinan aksi-aksi  terorisme diberbagai belahan dunia pasca perang Irak dan Irak jatuh , tambah Mu'thi,  nampaknya juga menjadi konsen dari pemerintah Amerika Serikat. "Tapi,  kita tetap kritis terhadap tindakan Amerika ke Irak, sebab  bagaimanapun  juga selama ini kita melihat cara- cara yang dilakukan oleh Amerika dalam konteks perang di Irak itu sangat terkesan dipaksakan dan tidak menghormati PBB secara kelembagaan,"kata Mahasiswa Pasca Sarjana tersebut dengan tegas.

 

Apa selanjutnya yang akan dilakukan pemerintah Amerika pasca perang Irak? Saya sempat menanyakan, What's next?  Dubes Amerika itu menyatakan, bahwa mereka tidak punya bayangan akan menyerang negara lain atau negara manapun, termasuk juga dikait-kaitkan dengan kasus  yang terjadi di Indonesia misalnya kasus Aceh dan Papua. "Tapi  dalam konteksnya dengan  kasus Aceh dan Papua itu saya sangat mendukung kebijakan dari pemerintah Indonesia," jelas Mu'thi sesuai dengan sikap Dubes Amerika  yang  dalam pandangan mereka tidak pernah menyebut Aceh atau Papua.
 
Bahkan, dengan tegas Dubes Amerika untuk Indonesia itu mengatakan bahwa harapan pemerintah  Amerika kepada Indonesia pasca perang adalah bagaimana agar Aceh dan Papua tetap dalam negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).  Pernyataan Amerika bisa kita iyakan, tapi dengan syarat ia tak  hipokrit terus menerus,  itu saja. Titik. (Laporan: Wartawan Otonominews)       

 

Kongres III IMWU Akan Hasilkan Rekomendasi Tentang Perang Irak

Presiden Megawati Punya Perhatian Tinggi Pada Kaumnya

Jakarta, Otonominews,-Rekomendasi hasil Kongres IMWU menurut Tutty Alawiyah, akan disampaikan kepada Amerika, Britania, Australia dan Spanyol serta sekjen PBB Kofy Annan. "Kami mengusulkan supaya PBB bisa bersidang darurat untuk menghentikan perang,"tegas puteri KH Abdullah SyafiI tersebut dihadapan pers usai pembukaan kongres IMWU oleh Presiden Megawati Sukarno Puteri  di Balai Sudirman Jakarta.(7/4) kemarin.

Sementara itu point-point penting yang disampaikan Presiden, kata Tutty Alawiyah,  adalah perhatian Presiden cukup besar terhadap persoalan yang dihadapi perempuan. Sebagai bukti, bahwa  beliau mengatakan selain disebutkan tiga kali nama seorang ibu dan sekali bagi  seorang bapak, itu artinya dalam kehidupan ini agar tak ada lagi ketidak adilan dan diskriminasi. Sedang yang terjadi justru adanya kesetaraan dalam kehidupan antara laki-laki dan perempuan.

Pernyatan Presiden tersebut, tambah Tutty, memang sejalan dengan ajaran Islam yang memberikan penghargaan yang lebih  kepada ibu.  Pendapat yang sama juga disampaikan  Nursanita Nasution, dari wanita Partai Keadilan Sejahtera. Nursanita menegaskan bahwa program tahunan IMWU memang tema peningkatan martabat wanita masih sangat menonjol.

Menurut Dr. Mahdiah, anggota IMWU dari elemen Aisiyah, bahwa  apa yang  dilakukan IMWU selama ini adalah meningkatkan  mutu SDM perempuan lewat Majelis Ilmuwan Muslimah Se-dunia  Cabang Indonesia  Atau Al-Majlis Al-Alimat Al-Muslimat Indonesia (MAAI). "Kedepan kita harapkan ada jaringan informasi  untuk menjaring sumberdaya baik di tingkat nasional dan internasional  serta  mengajak bergabung bersama kepada perdamaian dan pendidikan anak,"ungkap Mahdiah yang saat itu berdampingan dengan  Tuty Alawiyah (BKMT),  Yoyoh Yusroh (Yayasan Ibu Harapan), Nursanita Nasution (Wanita PKS), serta Nabilah Lubis (IAIN).

 (Laporan: Wartawan Otonominews)

 

 

 

    

 

 

 

 

 

 

Kurdistan Salim Said
kurdi.jpg
Peserta IMWU dari Irak

 

Wanita Irak Sangat Tegar Menghadapi Perang

Jakarta, Otonominews,-  Melihat keadaan perang antara Irak dan Amerika saat ini, salah seorang peserta seminar Majelis Ilmuwan Muslimah Dunia  juga memberikan komentarnya kepada pers. Salah satunya adalah Kurdistan Salim Said. Ia mengatakan, bahwa  wanita Irak sebenarnya  sangat tegar dalam menghadapi situasi perang.

"Wanita Irak banyak sekali mengalami peperangan,"tutur Kurdistan seraya memberi contoh apa yang pernah ia alami dan ia lihat sendiri bahwa ketegaran perempuan Irak itu sebenarnya ada pada sosok ibunya.

Ia menyamapaiakan kisah dan pengalamannya sewaktu ia masih kecil. Ia waktu itu sangat takut di saat pesawat terbang (pesawat tempur) melintasi wilayahnya. "Tapi saya selalu mendapatkan ketegaran ketika saya melihat wajah ibu, sehingga perasaan takut itu  jadi hilang,"ujar  wanita jangkung dan  berkulit putih tersebut sambil mengenang saat kecil bersama ibunya .  

Kurdistan Salim Said  mengaku berasal dari daerah Kurdistan, suatu wilayah bagian dari negara Irak. Ia adalah mahasiswi  Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Politik  Universitas  Al-nalain Sudan.  Sebagai undangan di acara  Kongres Internasional Moslem Women Union (IMWU)  ia mengaku tidak mewakili suara dari masyarakat dan negaranya (Irak).

Menurutnya, ia hadir di acara seminar dan kongres tersebut  bukan mewakili suara rekan-rekan dari Irak, khususnya kaum Kurdi. "Namun, saya sebagai warga negara Irak sangat peduli terhadap keadaan masyarakat Irak yang sekarang dilanda perang, dan saya sendiri sebenarnya tidak menginginkan perang,"katanya kepada pers disela-sela acara seminar ilmuan wanita muslim sedunia di Hilton Hotel Jakarta (6/4) kemarin.

Meski tidak secara resmi mewakili masyarakat Irak, tapi  yang jelas ia adalah warga negara Irak yang kini menjadi mahasiswi di Sudan. Perempuan cantik berjilbab inipun bercerita tentang wanita Irak. Ia menggambarkan bahwa salah satu prinsip wanita Irak adalah tegar menghadapi peperangan.

Ia mengatakan bahwa prinsip ini pula yang  menjadikan wanita Irak tidak takut menghadapi perang, serta kuat melihat anak-anaknya yang sedang berjuang di tengah-tengah masyarakat Irak. "Itulah ciri-ciri dari wanita muslim sejati,"tuturnya sembari mengatakan  bahwa wanita Irak juga berjuang bersama-sama laki-laki, sementara peranannya di daalam rumah dapat menenangkan situasi khususnya dalam keluarga.

Walau ia berasal dari suku Kurdi, salah satu suku di Irak yang berlawanan secara politik dengan Saddam Hussein, iapun tak mau berkomentar tentang kepemimpinan Saddam Hussein. Ketika salah satu wartawan bertanya, apa presepsi anda tentang Saddam? "Dengan tersenyum manis ia hanya menjawab; "No Comment ." (Laporan: M. Harun). 

 

     

inilah wanita modern
Teacher
terpelajar dan bermoral

 

Bisakah IMWU Menjadi Organisasi Efektif  Dan Kuat ?

Jakarta, Otonominews,- Sejalan dengan gembar-gembor tentang kesetaraan jender akhir-akhir ini ternyata wanita Islam yang tergabung dalam International Moeslem Women Union (IMWU)   terus berupaya bagaimana mencapai tujuan, misi, visi dan cita-citanya. Sejarah mencatat bahwa perjuangan yang dipelopori oleh kaum wanita sebenarnya  sudah ada sejak manusia itu muncul di dunia, yakni sejak Siti  Hawa, pasangan nabi Adam, manusia pertama melawan godaan iblis.

Kemudian, dengan semakin majunya peradaban manusia, wanita terus mendapat tempatnya yang wajar, yang sebelumnya manusia memandang rendah terhadap eksistensi kaum wanita.  Dari situ lalu, wanita mendapatkan perlakuan yang setara diberbagai sector terutama  dalam hal pendidikan. Maka, RA. Kartini mulai nampak kepermukaan sebagai mascot emansipasi wanita di Indonesia, dan setiap 21 April diperingati sebagai hari nasional.

Tapi bila kita tarik lagi sejarah kebelakang, Indonesia  sesungguhnya  memiliki  perhatian yang serius terhadap peranan wanita di dalam masyarakat dan perjuangan,  misalkan saja Cut Nyadin dan Cut Mutiah dari Aceh. Bahkan jika kita menarik lagi sejarah islam, terbukti bahwa semua isteri-isteri Nabi Muhammad itu adalah seorang yang sukses di masyarakat, Khadijah sukses menjadi pendukung perjuangan nabi,  begitu juga  dengan Aisyah  yang sukses dengan kepandaiannya  dalam hal agama.

Bila IMWU sekarang punya antusiasme ingin memajukan kaum wanita, merupakan sesuatu yang  perlu kita  acungi jempol. Karena bagiamanapun juga peranan wanita islam semakin dituntut di tengah masyarakat dan dunia yang kian berubah saat ini. Kalau ini yang menjadi landasan, pro-kontra terhadap keadilan jender sebenarnya tak perlu dibesar-besarkan, sebab masih banyak pekerjaan rumah bagi wanita islam untuk memajukan antar sesamanya. Baik di bidang politik, social,  ekonomi,  budaya,  pendidikan dan lain-lain .

Menurut Hj. Tuty Alawiyah selaku Ketua Umum IMWU dalam kesempatan jumpa pers dengan media massa,  pekan lalu, bahwa visi dan misi IMWU selain bagaimana wanita islam bias mecapai kemajuan, punya kesadaran beridentitas sebagai wanita islam, juga meningkat wawasan keislamannya sehingga memahami hak-haknya dalam mengarungi keluarga bahagia.

"IMWU sesuai dengan visi-misinya diharapkan mampu bekerjasama dengan wanita (organisasi wanita) seluruh dunia, terutama dalam rangka menegakkan keadilan, kesetaraan, serta penghapusan terhadap intimidasi dan diskriminasi ,"tandas Tuty Alawiyah, mantan menteri pemberdayaan perempuan era Habibi.

"Oleh karenanya, IMWU yang lahir  pada  3 Agustus 1996 itu kami harapkan juga agar menjadi forum yang kuat dan efektif , "ujarnya seraya menyebut bahwa  tak kurang dari   80 negara peserta bakal hadir  meramaikan kongres dari 112 negara anggota  yang terdaftar di IMWU  Pusat. 

Hanya saja pertanyaannya  sekarang, apa tindak lanjut  dari acara kongres dan pertemuan tersebut,  sehingga benar-benar peranan wanita islam di berbagai belahan bumi dapat terealisasi secara kongkrit ?  Atau bias kita katakan, bisakah IMWU menjadi organisasi Islam yang efektif dan kuat ? Jawabnya, tergantung anggota dan pengurus IMWU sendiri.

(Laporan: reporter Otonominews).       

 

 

 

       

 

Salah Satu Contoh Model
pic.jpg
Gaun Pengantin Fifi Young

Night In Paris  Dari  Fifi Young

 

Jakarta, otonominews,-Kompetisi pengusaha Bridal Dan Exibition terus marak. Fifi Young sebagai salah satu pemain  sejak tahun 1975  tetap menampilkan jati dirinya yang exclusif.  Fifi Young telah lama malang melintang di bisnis busana pengantin dengan segala perlengkapannya. Ia akan tampil dengan tema:"Nigt In Paris".

 

Acara pameran Bridal dan Photo  yang dikemas dengan suasana kota Paris tersebut bakal digelar pada 5-6 April 2003 di Hotel Aryaduta Jakarta. "Suasana Ballroom Hotel Aryaduta  akan disulap dan dijadikan kota Paris,"jelas Fivi selaku direktur utama Fifi Young saat jumpa pers (28/3) kemarin.

 

Menurut pebisnis Bridal sejak usia 15 tahun tersebut, dipilihnya tema semalam di Paris, karena kota Paris adalah salah satu kota mode dunia yang romantis dan digemari para customer. "Bagi calon pengantin yang menjadi target kami tidaklah harus terikat dengan model klasik dan konservatif tapi bebas sesuai dengan kepribadian si pemakai termasuk yang romantis dan elegant,"tutur Fivi seraya menyebut tak kurang dari 50 perancang internasional akan ikut meramaikan. 

 

Kenapa terkesan exclusif padahal saat ini kita berada di masa krisis,  bahkan di suasana perang US-Iraq ? "Ternyata, tidak ada masalah, meski kita di masa krisis dan dunia mengalami dampak perang US-Irak," jawab Fifi saat ditanya pers dengan menyebut bahwa jika ada dampaknya itu sudah resiko.

 

Karena memang segmen pasar Fifi Young kelas Exclusif. Tentu sasaran market atau customer Fifi Young  sangatlah spesial terutama bagi yang sudah memahami produk serta fasilitas Fifi Young yang berklas dan berada di papan atas dunia bisnis busana/gaun pengatin berikut pendukungnya secara lengkap. Tentu juga bagi yang berduit.

 

Fifi Young dengan tim artistic dan designernya saat pameran akan menampilkan pemilihan bahan busana yang sudah terpilih, tentu dengan kemewahan dan exclusifitasnya. "Kami juga menyerahkan sepenuhnya design gaun dan busana bagi calon pengantin yang memang  memanfaatkan jasa fasilitas Fifi Young,"ungkap  wanita yang sudah sejak kecil suka berdandan, berfoto dan menjahit tersebut.

 

Menurut Emmanuel Vonny, manager marketing saat mendampingi sang direktur, bahwa  show di Aryaduta  memang dipilih karena letaknya strategis. Pameran juga didukung oleh Harioms Tailor, koleksi jas pengantin terkini serta Studio 48 sebagai salah satu devisi foto dari Fifi Young. "Yang penting,  pameran kali ini benar-benar exclusif  dengan aroma kota paris yang indah,"jelas Vonny saat menjawab beberapa pertanyaan wartawan.

 

Fifi Young ternyata memilih cara pemasaran unik dan menarik saat pameran, yang belum pernah dilakukan oleh perusahaan bridal manapun. "Bagi semua calon pengantin Fifi Young yang bertransaksi  antara Maret 2003 hingga Januari 2004  punya hak mengikuti undian berhadiah Rumah/Villa di kawasan Puncak, yang akan diundi  pada Pebruari 2004,"kata Fivi  seraya berpromosi karena Fifi Young berpengalaman dengan setumpuk penghargaan dari dalam dan luar negeri. (Laporan: reporter Otonominews).
 

Petugas/Security
Policeman
Profesional

 

JIFSS 2003, Salah Satu Ikhtiar Lepas Dari Malapetaka

Jakarta, Otonominews,- Banyaknya musibah dan bahkan malapetaka yang ditimbulkan karena kebakaran di gedung-gedung bertingkat serta kecekalakan di sekitar perusahaan perusahaan pertambangan dan minyak. Mereka yang paling bertanggungjawab dalam keamanan dan keselamatan di tempat tersebut (Fire Safety Managers and Security Officer) perlu dan harusnya banyak tahu bagaimana mengantisipasinya.

Target inilah mungkin yang akan dicapai oleh JIFSS  2003  yang  akan berlangsung pada 18-23 Maret 2003 di Pekan Raya Jakarta. Dan forum  yang dikemas dalam acara menarik ini  meliputi antaranya; pelatihan, pameran dagang, dan konferensi. Ketiga event ini yang natinya disajikan bagi para pengunjung yang diprediksikan  sangat bermanfaat bagi para pengelola gedung bertingkat dan masyarakat umum.

Pelatihan yang diberi tema  pokok Analysis of fire risk  in large and high raise building, menurut pihak panitia dari Yayasan Pekan Raya Jakarta (YPRJ),  memang terutama dirancang bagi Buildings Managers, perancang/kontraktor serta pelaksana pengawas fire, safety and security (f & s)."Tujuan dalam pelatihan ini untuk meningkatkan  profesionalisme agar setaraf dengan  bangsa-bangsa lain di dunia khususnya di Eropa,"ujar panitia dalam siaran persnya kepada beberapa media.

Sementara itu untuk acara pameran dagang dan konferensi, tambah panitia, akan menggunakan areal  hall B PRJ dengan luas 3, 900 m2 dengan mendatangkan produk mutakhir  berasal dari Indonesia, China, Taiwan, Korsel, Jepang, Inggris, Jerman, Austria, Polandia, USA, serta Australia. Dalam pamaran ini juga tak ketinggalan ditampilkan beberapa alat-alat canggih seperti: detector asap, truk pemadam kebakaran, serta alat perlindungan bagi petugas keamanan.

Kegiatan yang mendapat dukungan penuh dari Pemda DKI, Depdagri, Kimpaswil, Deptrans, KLH, serta PoLri tersebut, juga akan dilaksanakan konferensi yang diperkirakan dihadiri oleh lima ratusan peserta dari dalam dan luar negeri.

Pesatnya teknologi pembangunan gedung-gedung bertingkat tinggi, kemaujan wahana transportasi dan komunikasi yang kian canggih, sangat kuat pengaruhnya pada peningkatan kualitas hidup manusia, tak pelak juga menimbulkan hal negatif, seperti tingginya angka musibah yang terjadi akhir-akhir ini sehingga menimbulkan kerugian serta ancaman yang begitu dahsyat bagi  manusia di sekitarnya.

"Karena itu event JIFSS 2003 ini memiliki misi utama keamanan dan keselamatan itu,"tegas panitia dengan optimis bahwa kegiatan yang cukup monumental ini dapat meningkatkan kewaspadaan  dan  pencegahan sedini mungkin kita semua. Bahkan, bisa kita katakan acara-acara seperti ini merupakan ikhtiar kita semua untuk lepas dari malapetaka. (Laporan: Hz). 

Ralat: Meski berita ini telah ditulis, acara yang sebenarnya sesuai waktu yang telah ditentukan ternyata ditunda  oleh panitia sendiri dengan waktu yang belum ditentukan. (red.). 

            

 
Ismeth Abdullah:
Batam Berupaya Pulihkan Kepercayaan Investor Asing
 
Jakarta, Otonominews,- Meski ada daerah daerah di tanah air yang atak kondusif didatangi investor asing, Batam yang  masuk di propinsi Riau ternyata masih menarik dijadikan sasaran investasi. Sebab tidak semua propinsi di Indonesia mengalami problem, salah satunya adalah Batam, karena Batam masih menempatkan investasinya  dengan kondisi aman dan menghasilkan manfaat.
 
Demikian dikatakan Drs. Ismeth Abdullah, Kepala Otorita Batam usai mengadakan pertemuan terbatas dengan para investor asing di Grand Hyatt Jakarta, (10/10). Menurutnya, pertemuan dengan investor asing yang kebanyakan dari Jerman, Australia,  dan Singapore tersebut merupakan upaya menumbuhkan kepercayaan Indonesia kepada masyarakat Internasionl melalui Batam.
 
Sebab, kalau tidak, tambah Usmeth, kepercayaan luar negeri kepada Indonesia betul-betul merosot terus. "Inilah upaya yang kita tunjukkan apa dan bagaimana yang sudah diacapai di Batam,"jelas Ismeth  sembari menyebut sebanyak 531 perusahaan asing yang  kini berada di Batam.
 
Ia menambahkan, Perusahaan   sing yang ada di Batam tersebut ternyata sekarang tetap normal dan berajalan lancar , selain menghasilkan manfaat  juga  membuka lapangan kerja baru juga  memberi manfaata bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Bahkan batam boleh dikatakan  sudah menhjadi pintu kedua terbesar kedua setelah Bali dalam jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
 
"Malahan bukan di Jakarta,  tapi di Batam, yang setiap tahunnya dikunjungi 1,2 juta  wisatawan asing, sementara untuk tahun 2002 ini  sudah mencapai 1,9 juta wisatawan asing yang   berada di Batam,"ungkap Ismeth dengan nada merendah. Makanya, sambung pengusaha sukses berwajah arab tersebut, lewat forum seperti ini kami tawarkan kepada orang asing itu supaya menanamkan investasinya di Batam.
 
"Dengan begitu, lapangan baru bisa tumbuh, devisa hasil ekspornya juga tumbuh, yang pada akhirnya mereka dapat membayar pajak kepada permerintah pusat sekaligus kepada pemerintah daerah, serta pertumbuhan ekonomi kita terus bertambah,"ungkap Ismeth dengan menunjukkan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari 8% dibandingkan tahun 2001 yang hanya mencapai 7,7% pertahun. (H).                                                                           
 
 
 
 
 

Dampak Pengusiran TKI
Cogs 11
Devisa Indonesia Anjlok

 
2004 Puncak Krisis Ketenagakerjaan Di Indonesia 

Jakarta, OtonomiNews- Berdasarkan pengamatan Center For Labour And Development Studies (CLDS), nahwa puncak dari krisis ketenagakerjaan di Indonesia akan terjadi pada tahun 2004, khususnya pengangguran dan kemiskinan. Demikian dikatakan Dr. Bomer Pasaribu, Chirman CLDS kepada otonominews saat jumpa pers di Jakarta,(11/11).

Menurutnya, tahun 2004 itu adalah benar-benar akan menjadikan Indonesia berada pada lampu merah dalam bidang ketenaga kerjaan. Kenapa demikian? Karena saat itu jumlah pengangguran akan diperkirakan mencapai 45, 2 juta orang atau sekitar 35% dari jumlah penduduk Indonesia.

Menurut sumber data yang dikeluarkan oleh CLDS, saat ini saja pengangguran telah mencapai 40, 2 juta jiwa atau sekitar 32%. Dengan jumlah pertambahan pengangguran sekitar 1, 7 juta jiwa pertahun.

Angka tersebut, kata mantan aktivis SPSI, adalah berdasarkan jumlah angkatan kerja dan masyarakat yang putus sekolah. Sedangkan bila kita tengok pertumbuhan ekonomi kini hanya berada pada angka 3% pertahun. Prediksi CLDS ini memang bukan mengada-ngada, tapi bisa dilihat realitas perkembangan ketenaga kerjaan yang terjadi selama 2002-2004.

Bila tak ada lagi kekompakan pada tataran elit dan pemerintahan (rekonsiliasi nasional) pada tahun tersebut, maka pemerintah keranjang sampah yang pernah diungkapkan Presiden akan menjadi lingkaran setan dan perangkap krisis multi dimensional,tegas  mantan  Menakertrans  di Era Habibie tersebut.

Perangkap krisis itu, tambah Bomer,  bisa berupa pengangguran permanen (Unemployment Trap Crisis), Kemiskinan permanen (Poverty Trap Crisis), Hutang dalam dan luar negeri (Debt Trap Crisis), Resiko Investasi yang tinggi (Country  Risk), dan tumbuh suburnya KKN baru (New Crony, Corruption, and Colutionism Trap Crisis).

Dari kondisi yang cukup memprihatinkan itulah, dampak pengusiran TKI dari Malaysia yang dianggap sebagai pekerja ilegal dan pendatang haram,  bisa dikatakan sebagai Tragedi Nasional,jelas Bomer dengan wajah sedikit mengkerut memikirkan nasib TKI yang lagi malang sekarang ini.

Menurut pemantauan CLDS, TKI Indonesia di Malaysia berjumlah 80% dari seluruh Tenaga asing yang ada di negeri jiran tersebut. Sejak adanya operasi  Nyah pada tahun 1992 yang dilanjutkan operasi yang sama pada tahun 1995. Pemerintah Indonesia seharusnya sudah bisa mengatasi secara tuntas masalah tersebut.

Penanganan selanjutnya seharusnya Indonesia juga mengadakan Bilateral Agreement atau ( Malindo Agreement On Employment) yang selanjutnya diadakan Maphilindo Agreement On Employment) .

Hingga kini Indonesia memang belum punya inisiatif kearah penyelesaian seperti itu,  padahal kemungkinan dampak domino dari kasus yang sama bagi TKI bisa terjadi di negara lain misalnya; Taiwan, Hongkong, Timur Tengah dan negara lainnya. (Zh.) 

 

 

 

 

 

      

 

situasi kebun
China Garden
di China

 
 Upaya Mencari  Solusi  Dampak  Masuknya  Berbagai  Produk  China

ICBC (Indonesia-China Business Council)  Terbentuk

 Menghadapi era pasar bebas, Indonesia ibaratnya berada pada dua gunung besar yang sama-sama ingin digapai. Dari  skala produk kualitas ekspor, Indonesia masih berusaha merayap agar bisa bersaing di pasaran dunia. Dari pasar domistik produk kita juga berusaha matian-matian agar tak kalah bersaing dengan produk impor dari negara lain. Begitu halnya, produk yang berasal dari RRC yang sebagian kita masih merasa khawatir.  Sebab, ada dilema yang terjadi, produk kita lebih mahal  sementara produk mereka ditengarai lebih  murah, bahkan kualitasnya tak kalah bagusnya.

 Kenyataan inilah kemungkinan besar yang harus menjadi perhatian serius bagi hubungan dagang Indonesia-China. Meski sebenarnya sudah ada Kadin Indonesia Komite China (KIKC), namun gerakannya dinilai kurang independent sehingga muncullah ICBC (Indonesia-China Business Council). Lembaga yang diharapkan menjadi forum komunikasi dan konsultasi yang lebih independen dalam menyampaikan aspirasi tersebut  adalah sangat urgent keberadaannya karena bukan saja menerima anggota dari  warga negara China saja, tapi bisa menerima anggota dari  non warga negara China.

 Demikian salah satu isi pernyataan Ketua Umum Pengurus Pusat  ICBC, Sharif C. Sutardjo saat konferensi pers pada 11 Juli 2002 di Jakarta. Menurutnya, terbentuknya ICBC merupakan upaya mencari solusi berbagai permasalahan hubungan dagang antara Indonesia-China yang sekarang banyak dikawatirkan. Sedangkan tujuan ICBC sendiri, adalah mempererat hubungan pegusaha Indonesia-China  terutama untuk memajukan bidang perdagangan kedua negara,jelas Sharif yang saat itu didampingi oleh Mr. Tan Weiwen, selaku  Honorary Advisor  ICBC dan sekaligus Staf Kedubes RRC di Indonesia, Pengusaha The Nin King serta pengusaha-pengusaha China lainnya.

Dalam pertemuan dengan para wartawan itu, dipaparkan antara lain; visi-misi terbentuknya organisasi yang dideklarasikan pada 6 Juni 2002.  Dengan terbentuknya ICBC diharapkan kerjasama kedua negara lebih efisien dan produktif dalam rangka memajukan perdagangan kedua negara yang sebentar lagi akan memasuki era perdagangan bebas. Demikian dikatakan Mr. Tan Weiwen  yang melihatnya bahwa Indonesia akan mampu bersaing dengan negara luar, dengan syarat pola kerja pengusaha kita harus ditingkatkan dari paradigma lama ke paradigma baru yang lebih mengutamakan  efisiensi dan produktifitas. Salah satu sebabnya, karena  sistem orde baru  yang terlalu sentralistik dan monopolistik sehingga pola kerja kita tidak berkulaitas dan banyak kebocoran,kata Tan Weiwen.

 Bahkan untuk menghadapi perdagangan bebas, tambah orang china yang fasih berbahasa Indonesia, ada beberapa pemecahan  yang perlu dilakukan antaranya,  kita bisa lebih agresif dalam berkompetisi dan bermitra di tengah-tengah pasar dunia termasuk dengan China. Namun dengan catatan atas dasar saling menguntungkan. Disini nanti akan ada market selection, yang bisa bertahan itu yang bisa eksis, sedangkan yang tidak akan tersingkir,ungkap Tan Wiewen sambil memberi semangat kepada ICBC karena di lembaga ini misi-visi kompetisi didiskusikan.

Untuk menepis kekhawatiran dan rasa kurang PD bangsa kita menghadapi globalisasi market  tersebut, ICBC akan diresmikan kepengurusannya pada 15 Juli 2002 di Hotel Shangri-la Jakarta. Dalam susunan kepengurusan ICBC nampak nama-nama pegusaha Indonesia dan keturunan China antaranya, The Nin King, Teddy Yusuf,  Mari Pangestu, Eddy Lembong, Alim Markus, Edwar Soeryadjaya dan lain-lain. Sementara ada juga nama-nama  penting yang duduk dalam struktur kepengurusan seperti, Letjen(purn) Kuntara, Brigjen(purn) Sentot Warsito, Bambang Riyadi Soegomo, Pungki Bambang Purwadi dan lain-lain.

 Dengan terbentuknya ICBC sebagai lembaga bisnis, secara otomatis kedua negara ditantang untuk membuat terobosan-terobosan kerjasama yang lebih berarti buat kemajuan ekonomi dan perdagangan. Kendati bangsa kita agak sulit menghilangkan kesan anti terhadap China, tapi investasi antara kedua negara masih terus dibutuhkan dan ditumbuhkan. (M. Harun).      

 

 

 

    

 

  

Ketua Umum APJATI
husein_alaydrus.jpg
Hussein A. Alaydrus

 

Hussein Alaydrus : 

Sesama Anak Bangsa,  Garuda Indonesia Harus Memberi  Layanan  Yang Sama  Kepada  TKI 

 Jakarta, Otonomi News, Sesama Anak bangsa, pelayanan pesawat nasional kita Garuda  Indonesia perlu ditingkatkan kepada yang lebih baik. Terutama bagi angkutan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, khususnya di Saudi Arabia  dan Timur Tengah.  Demikian dikatakan Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI),  Hussein Alaydrus usai acara Apresiasi  Mitra Usaha Garuda Indonesia di Hotel Borobudur pada 8 Juli 2002.

 Menurutnya, pelayanan Garuda pada tenaga kerja Indonesia (TKI)  harus betul_betul diartikan sama dengan penumpang (pasengger) lainnya. Kami harapkan,  Garuda sudah saatnya memberikan pelayanan yang sama kepada semua penumpang, bukan karena sama_ sama membayar ongkos dan duduk pada pesawat yang sama  tapi pelayanan yang sebaik mungkin khususnya  bagi TKI Indonesia,  baik  saat berangkat maupun  pada saat pulang,tegasnya. 

 Apa selama ini pelayanan Garuda buruk terhadap TKI ? Hussein Alaydrus menepisnya, dengan mengatakan, bahwa pelayanan itu sebenarnya sudah ada tapi perlu ditingkatkan kualitasnya. Sebab, sebagai penerbangan nasional, Garuda Indonesia haruslah  merasa dimiliki oleh anak bangsanya sendiri. Tentunya kami tak berlebihan namun dengan pelayanan yang terbaik, maka selaku anak bangsa,  TKI merasa bahwa dengan menggunakan Garuda  mereka berada pada suatu penerbangan milik negerinya sendiri,tuturnya.

Kendati begitu, Hussein mengakui bahwa Garuda merupakan  angkutan udara satu_satunya yang langsung kepada negara tujuan (Distination). Pesawat yang menuju Arab Saudi dan Timur Tengah boleh dikata hanya ada dua yaitu: Saudia milik Saudi Arabia dan Garuda Indonesia milik Indonesia. Kenapa hanya Garuada ?

Hussein Alaydrus merasa bahwa kalau menggunakan pesawaat lain,  maka penumpangnya harus transit dahulu atau pindah kepada pesawat lain, umpamam ke Emirat airline, Qatar airline, atau Gulf airline. Tapi dengan menggunakan Garuda, kami langsung ke tempat tujuan Saudi Arabiya, inilah advanted (keunggulan) dari pada penerbangan Nasional kita,katanya dengan mantap.

Bahkan, menurut data, penumpang Garuda tujuan Arab Saudi,  kebanyakan  tenaga kerja Indonesia (TKI/TKW) dari perusahaan anggota APJATI, kata Hussein,  jumlah rata_rata  tenaga kerja yang berangkat dengan menggunakan pesawat Garuda tak kurang dari 15 ribu orang perbulan dengan tujuan Saudi Arabia. Sementara untuk tujuan Timur Tengah sekitar 20 ribu orang perbulan.

Meski  begitu, permintaan dan harapan  Hussein kepada Garuda  suapaya  pelayanan bagi  tenaga kerja ke Saudi Arabia  terus ditingkatkan kualitasnya.  Wajar, karena satu-satunya  pesawat andalan Tki  ke negeri  kaya minyak itu adalah Garuda Indonesia. Semoga harapan bisa terdengar. (m.Harun)           

 

tantangan global
Earth
ada di depan mata

Enter third column content here


Antara Tudingan Terorisme Dan Konglomerat Hitam Yang kabur Ke Luar Negeri, Siapa Yang teroris ?